Relevansi makna simbolik tradisi malam Selikuran Keraton Kasunanan Surakarta

Relevansi makna simbolik tradisi malam Selikuran Keraton Kasunanan Surakarta bagi kehidupan masyarakat adalah pada dataran historis dan budaya. Secara historis, upacara malem selikuran mengingatkan betapa Islam dan kebudayaan Jawa memiliki kharakter keterpaduan khas dalam sejarah Islamisasi di Jawa. Begitu juga secara budaya, tradisi malem selikuran menjadi karya kreatif umat Islam di Jawa dalam rangka memberikan identitas pada komunitasnya. Adapun penyampaian pesan dengan simbol- simbol sudah tidak relevan dengan dinamika perkembangan dan sudah tidak efektif. Bahkan, terkesan ritual malem selikuran sekedar menjadi bagian dari pertunjukan pariwisata. Dari sisi penggunaan simbol dalam tradisi malem selikuran, tentu fungsi komunikasi simbol sudah tidak relevan. Masyarakat modern sudah menggunakan model-model komunikasi yang lebih lugas dan tidak simboliktradisional. Akan tetapi, ritual malem selikuran masih relevan dalam konteks memajukan kebudayaan Islam berwawasan kearifan lokal. Secara sosiofact, keberadaan ritual malem selikuran juga masih relevan sebagai bukti sosial.

Comments are closed.