Kelompok candi Wahana terletak pada halaman pertama, yang berdekatan dengan kelompok candi utama atau candi-candi besar. Wahana berarti kendaraan, atau binatang yang dijadikan kendaraan oleh para dewa. Alasan pemberian nama ini karena adanya arca Nandi pada candi Nandi yang letaknya tepat di depan candi Siwa, yang mana Nandi sendiri ialah kendaraan dari dewa Siwa. Selain candi Nandi, terdapat dua candi yang juga berhadapan dengan candi Brahma, dan candi Wishnu, namun nama candi tersebut belum diketahui sehingga disebut dengan candi A dan candi B. Hiasan pada candi-candi ini memiliki dua prinsip atau fungsi, yaitu sebagai pembentuk bangunan dan juga sebagai hiasan atau dekorasi. Hiasan yang berfungsi sebagai pembentuk bangunan adalah bingkai-bingkai, pilater, relung, simbar, makara, jaladwara, dan juga puncak candi. Kemudian hiasan yang berfungsi sebagai dekorasi untuk keindahan bangunan adalah geometris, kala makara, untaian permata, gambar-gambar binatang, relief cerita, motif tumbuhan dan bunga. Hiasan pada candi-candi Wahana dapat dikatakan sama, dimulai dari hiasan sebagai pembentuk bangunan, dan hiasan dekorasi, semuanya serupa. Namun, hiasan- hiasan setiap candi belum selesai pengerjaannya, yang diduga karena terhentinya pembangunan. Ketidak selesaian hiasan pada candi-candi wahana ini juga serupa, yaitu ketidak selesaian pada bagian kaki candi, dengan begitu dapat disimpulkan bahwa pengerjaan hiasan candi dimulai dari bagian atas atau atap candi. Ketidak selesaian hiasan ini dapat dilihat pada bagian pipi tangga candi Nandi, dan juga hiaan makara candi A dan B. Pada candi Nandi ini tentunya ditemukan arca Nandi sehingga diberi nama candi Nandi. Selain arca Nandi, ditemukan juga arca lainnya. Arca tersebut ialah arca dewa Surya dan Chandra. Letak arca-arca tersebut tepat dibelakangan arca Nandi. Pada bagian atap candi Wahana terdiri dari lima tingkatan yang mana tersusun rapi dan ukurannya semakin mengekecil. Atap candi dihiasi oleh amalaka yang jumlahnya berbeda setiap tingkatannya. sebagai kemuncak.