Perjalanan Sebuah Peradaban

Huriah Rachmah[1]

 

 

Abstract

Civilization and culture are both pointing at the whole view ofhuman life and a civilization is a broader form of culture. Of humancivilization that continues to live and run until now by producingvarious shades of cultures, religions, customs, nationality,language, form of government and structure of political power.The purpose of this paper is made to find out how a civilizationcould emerge later developed, but there is still survived until now ordisappeared altogether. Starting from the emergenceof citystates, western civilization, Islamic civilization, Greek civilizationand Eastern civilization that is India and China.This paper concludes that the emergence of a civilization is caused by several things, namely the emergence of large citiesthat have a central government that regularly while the destruction of a civilization can be caused by natural disasters, wars andeconomic factors, political, military.

 

Pendahuluan

Peradaban dan kebudayaan sama-sama menunjuk pada seluruh pandangan hidup manusia dan suatu peradaban  adalah bentuk yang lebih luas dari kebudayaan. Keduanya mencakup nilai-nilai, norma-norma dan pola-pola pikir yang menjadi bagian terpenting dari suatu masyarkat dan terwariskan dari generasi ke generasi.[2]  Sebagai contoh,  peradaban India[3] dan Cina termasuk dalam peradaban-peradaban besar manusia (big civilization of humanity)  yang terus hidup dan berlangsung sampai sekarang dengan menghasilkan berbagai corak kebudayaan, agama, adat istiadat, kebangsaan, bahasa, bentuk pemerintahan dan susunan kekuasaan politik.

Kedua peradaban tersebut memiliki persamaan yang saling berhubungan dan melengkapi satu sama lain yakni :

  1. Kedua peradaban ini berkembang atas dasar kehidupan pertanian yang menyelenggarakan pengairan yang digagas oleh kaum tani. Karl Witvogel menyebutnya dengan istilah hydrolic civilization. Hal ini berpengaruh pada bentuk kepemilikan tanah, stuktur social dan pemerintahan
  2. Perkembangan falsafah timur dan agama merupakan karakteristik utama dari kedua peradaban ini. Pergolakan social dan politik menimbulkan banyak masalah untuk segera dipecahkan. Keadaan chaos itu menjadi pendorong dan motivasi bagi para pemikir (filosof) dan para pendeta serta golongan bangsawan untuk mengerahkan pemikirannya guna mengatasi krisis moral dan politik yang timbul sehingga lahirlah beberapa pemikiran bersamaan dengan perkembangan kesusteraan.
  3. Sistem stratifikasi sosial, yang terdiri dari : golongan elit penguasa yang memiliki otoritas untuk memerintah kelompok lain dan berfungsi sebagai pelindung masyarakat baik defensif maupun ofensif (jika perlu diadakan perang);  golongan pendeta, perwira tinggi negara, punggawa, pedagang dan petani.
  4. Pemerintahan bersifat teokratis, yaitu pemerintahan yang berdaulat sebagai penjelmaan dan wakil dewata di dunia. Raja selain menjadi pemegang otoritas tertinggi juga menjadi pusat masyarakat feudal. Golongan ini (menak, ningrat) terdiri dari golongan yang berkuasa (elit penguasa) yang segala kebutuhan dan kehidupannya dijamin oleh hasil kerja keras rakyatnya.

 

Pembahasan

  1. Munculnya city states

City States atau negara-negara kota atau Polis dalam bahasa Yunani adalah pusat politik dan pusat wilayah dalam kehidupan Yunani.  Kenyataannya city states diartikan lebih luas lagi dari sekedar pusat pemerintahan saja.  city states juga mencakup daerah di sekitarnya dan merupakan tempat pertemuan bagi rakyat yang hidup di dalam dan di luar bentengnya.  orang-orang yang berada di city states melangsungkan urusan dagang, menggarap kerajinan,menyelenggarakan upacara dan perayaan, membicarakandan menyelesaikan masalah kepentingan umum.  Penduduk city states terdiri atas orang kota, orang desa dan para pelaut.  Petani, perajin, pedagang, perajin dan pelaut berbaur dengan leluasa, walaupun kehidupan beraneka ragam dan penuh dengan berbagai kesibukan masyarakat namun tetap akrab.[4]

Menurut sejarahnya sebenarnya city states sudah diciptakan di Sumeria 2000 tahun yang lalu.  Salah satu contohnya adalah Negara kota Phoenician, yaitu Byblos, hampir sama tuanya dengan Nippur, Uruk dan Ur.  Namun demikian, bentuk khas Negara kota yang dikembangkan oleh orang Yunani di Aegean sesudah runtuhnya kerajaan-kerajaan pada masa Mycenae akhirnya menjadi pola standar untuk seluruh lembah Mediterranean dan juga daerah-daerah di sebelah timur sungai Eufrat.[5]

Lembah Sungai Tigris dan Eufrat merupakan sebuah daerah yang berada di dekat tempat-tempat kelahiran agrikultur di oase-oase Asia Barat Daya.[6]   Keyakinan ini muncul  setelah adanya laporan-laporan penemuan yang identik di beberapa kawasan dan waktu tanpa saling berpengaruh.  Pada awalnya petani hanya mengandalkan pada sistem tadah hujan (pada ekumene[7] kuno) dan mempunyai kehidupan yang berpindah-pindah mengingat masih luasnya lahan untuk diolah namun dengan lahirnya generasi berikutnya membuat para petani berpikir untuk menciptakan kehidupan yang memadai.  Kehidupan yang berpindah-pindah  tidak lagi menjadi pilihan hidup.  Petani memikirkan teknik untuk mengelola tanamannya secara menetap.  Sebuah habitat diciptakan sehingga para petani dapat membuat rumah dan sawah bersama-sama dengan anak cucu mereka tetapi hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi tanamannya.

Ditemukannya  Lembah Sungai Tigris dan Eufrat  yang merupakan sebuah campuran kaotik dari tanah-tanah lempung yang subur dengan perairannya, diyakini dapat memperbaiki kehidupan manusia pada saat itu sehingga melalui penemuan tulisan Sumeria, berarti orang-orang Sumeria sedang menciptakan sebuah spesies baru masyarakat manusia yang paling awal yaitu: peradaban-peradaban regional sehingga Lembah Sungai Tigris dan Eufrat dikenal juga sebagai tanah Sumer.[8]  Eksplorasi arkeologis modern telah menguak tahap-tahap perkembangan sehingga ditemukan setidaknya dua ciri khas peradaban Sumeria yaitu tulisan dan arsitektur candinya.  Ciri-ciri lainnya adalah terkonsentrasinya minoritas penduduk non agrikultural.  Kota menjadi pusat seremonial untuk melaksanakan ritual religius dan pengorganisasian kerja-kerja public yang sedikitnya memiliki tempat tinggal tetap di sekitar rumah ibadah.

Drainase, dam irigasi di rawa-rawa belantara Lembah Sungai Tigris dan Eufrat, kelebihan produksi, perbedaan kelas, tulisan, arsitektur monumental, permukiman urban, perang, perubahan krusial karakter dan fungsi dewa menjadi sebuah inovasi fundamental yang diciptakan orang-orang Sumeria dalam spesies masyarakat baru sehingga peradaban pertama yang diyakini muncul di Lembah Sungai Tigris dan Eufrat adalah Peradaban Sumeria.

Munculnya negara-negara kota di Sumeria tidak dibarengi dengan persatuan di bidang politik sehingga terjadi perebutan lahan yang dilakukan oleh negara kota yang merasa lebih kuat dan kaya.  Paro millennium ketiga SM mulai terjadi perseteruan antar negara kota (Lagash dan Umma) yang memperebutkan kepemilikan sebuah konal di perbatasan antara dua negara tersebut dilanjutkan dengan perseteruan negara kota lainnya sehingga terjadi peralihan kekuasaan yang memunculkan peradaban Akkadia dan menjatuhkan peradaban Sumeria.[9]

Ekspansi perdagangan Akkadia sekitar  2500 SM ke arah barat laut telah membangkitkan tumbuhnya peradaban regional baru di Asia Kecil, Krete dan Cyclades.  Tumbuhnya peradaban baru ini diilhami oleh peradaban Sumeria, Akkadia dan Mesir. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya tulisan-tulisan berbahasa Sumeria dan Akkadia di daerah-daerah tersebut.

Peradaban krete (yang disebut Minoan oleh arkeolog Modern) yang lahir di lembah Aeegean lolos dari invasi barbar sekitar tahun 1900 SM yang menimpa wilayah utama Yunani.  Hal ini menyebabkan Krete berkembang pesat dan tanpa disadari  sekitar abad 17 SM orang-orang di wilayah utama Yunani menerima seni-seni yang berasal dari peradaban Minoan sehingga munculah peradaban Mycenae (1480/1450 SM) yang memiliki aparatur pemerintahan yang lengkap ala Sumero-Akadia dan Mesir.

Hal yang mempengaruhi munculnya  city states:

  1. Bertambahnya jumlah penduduk.
  2. Keinginan untuk mempunyai wilayah sendiri sehingga tidak berpindah-pindah tempat.
  3. Penemuan teknologi sederhana yang menyebabkan bertambahnya kesejahteraan
  4. Perubahan orientasi dari pertanian ke perdagangan.
  5. Terkonsentrasinya penduduk non agrikultural yang menyebabkan munculnya keinginan mencari profesi baru diluar pertanian.

Peradaban Barat

Ciri utama peradaban  Barat yang diidentifikasikan secara sah melalui institusi-institusi, praktik-praktik dan kepercayaan-kepercayaan yang bersumber dari peradaban Yunani, Romawi dan Kristen.[10]

  • Warisan Peradaban Klasik : peradaban klasik yang diwarisi oleh Barat misalnya: filsafat dan rasionalisme Yunani, Hukum Romawi, Latin dan Kristen termasuk peradaban Klasik yang diwariskan kepada peradaban Islam dan Ortodoks.
  • Katolisisme dan Protestanisme: Sepanjang millennium pertama, apa yang dikenal sebagai peradaban Barat (Western Civilization), pada jaman dulu disebut Western Christendom. Pada abad ke-16, orang-orang Barat menjajah dunia dengan alas an demi Tuhan padahal yang diincarnya adalah emas.  Keterlibatan dalam gerakan reformasi dan Counter Reformasi serta terbagi duanya Kristen menjadi Protestan dan Katolik, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dunia barat.
  • Bahasa Eropa: Bahasa Yunani merupakan bahasa Indo-Eropa yang berbentuk centum.[11] Bahasa ini banyak ditemukan di Eropa Barat seperti Italia, Celtic dan Teutonic. Bahasa Romawi diwariskan kepada Jerman.[12]
  • Konsep Hukum: Konsep Sentralitas hukum yang berperadaban merupakan warisan dari Romawi.

 

Anggapan bahwa Eropa, Amerika dan Australia[13] menunjukkan bahwa Barat, tidak lagi dipandang sebagai penunjuk arah dan tidak diidentikkan dengan nama orang-orang tertentu, agama atau wilayah geografis.  Pengidentifikasian ini mengangkat peradaban dari sisi sejarah, wilayah geografis dan konteks kulturalnya (terutama bahasa dan agama).  Menurut sejarah pewaris peradaban barat adalah Eropa, sedangkan di era modern peradaban Barat adalah Euramerika atau Atlantik Utara.  Eropa dan Amerika terdapat dalam peta sedangkan Barat tidak.[14] Eropa, Amerika dan Australia termasuk kedalam peradaban universal karena terdapat kesamaan bahasa dan agama mayoritas yang berkembang di ketiga negara tersebut.  Bahasa Inggris (walaupun berbeda corak dan warnanya) menjadi bahasa lingua franca dan Agama Kristen menjadi agama utama yang dipakai di ketiga negara tersebut.

Peradaban Arab dan Peradaban Islam

Selain peradaban barat, disebut pula peradaban Arab dan Islam, namun kadang timbul pertanyaan apakah peradaban Arab itu identik dengan peradaban Islam. identik atau tidaknya peradaban Arab dengan Peradaban Islam bisa dilihat dibawah ini:[15]

  • Periode sebelum Islam masuk di wilayah Arab
    1. Berdirinya kerajaan Saba dan Himyar di Yaman oleh Golongan Qahthāniyūn
    2. Terdapat beberapa kabilah dan suku-suku sebagai identitas sosial
    3. Budaya diungkapkan lewat syair-syair yang kaya dengan tata bahasa, ungkapan dan kosa kata.
    4. Agama Asli adalah percaya pada banyak dewa dengan menyembah berhala.

 

Peradaban Arab tidak identik dengan peradaban Islam. Kebudayaan dan peradaban Arab dipengaruhi oleh budaya bangsa-bangsa sekitar yang lebih awal maju (jalur perdagangan dan masuknya agama Yahudi dan Kristen).

 

  • Periode Klasik (650-1250 M)
    1. Pada masa ini, peran bangsa Arab sangat dominan karena memang agama Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW membuat bangsa Arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal dan diabaikan oleh negara-negara lain menjadi bangsa yang maju.
    2. Pusat pemerintahan hanya satu dan bertahan untuk beberapa abad.
    3. Bahasa administrasi diseluruh wilayah kekuasaan Islam menggunakan bahasa Arab.
    4. Semua ungkapan budaya diekspresikan dalam bahasa Arab sehingga terwujud kesatuan budaya Islam

 

Peradaban Islam identik dengan peradaban Arab. Peradaban ini dengan cepat bergerak mengembangkan dunia, membina satu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang.

 

  • Periode Pertengahan (1250-1800 M) dan Periode Modern (1800-sekarang)
    1. Terjadi disintegrasi kekuatan politik Islam ke dalam beberapa kerajaan dalam wilayah yang sangat luas sehingga peran bangsa Arab tidak lagi dominan bahkan sudah jauh menurun.
    2. Pusat pemerintahan tidak lagi di Arab, bahkan tiga kerajaan besar Islam (Usmani-Turki, Safawi-Persia dan Mughal-India) tidak satupun dikuasai oleh bangsa Arab.
    3. Bahasa Administrasi pemerintahan-pemerintahan Islam sudah berbeda-beda seperti Persia, Turki, Urdu di India dan Melayu di Asia Tenggara.
    4. Ungkapan budaya dan peradaban tidak lagi diekspresikan dalam satu bahasa. Hal ini disebabkan Islam sangat toleran memperlakukan kebudayaan setempat sejauh tidak menyimpang dari prinsip-prinsip ajaran agama Islam.

 

Peradaban Islam tidak lagi identik dengan peradaban Arab. Munculnya tiga kawasan kerajaan baru di Turki, Persia dan India juga kerajaan-kerajaan lainnya menjadikan peradaban Islam tidak lagi hanya satu tetapi sudah terdapat beberapa peradaban Islam.

Peradaban Cina dan India

Berbagai pendapat muncul tentang asal usul bangsa Cina. Para ahli antoropolog dan sejarawan banyak yang beranggapan bahwa bangsa Cina merupakan bangsa nenek moyangnya berasal dari Asia Tengah .  Tetapi beberapa ahli berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Cina berasal dari wilayah sebelah Timur Laut  (sekitar daerah Machuria dan Shantung). Ada pula yang menduga bahwa bahwa asal usul bangsa Cina berasal dari wilayah selatan.  Bangsa Cina dianggap pula sebagai cabang paling utara dari rumpun bangsa Tibet Sino-Thai.

Argumentasi tentang asal usul bangsa Cina yang lebih jelas dikemukan oleh Wolfram Eberhard[16] yang menyatakan bahwa bangsa Cina terjadi dan terbentuk dari pencampuran berbagai jenis bangsa yang kemudian melebur menjadi satu (difusi) melalui proses yang rumit dan panjang. Hal ini berarti bahwa bangsa Cina merupakan hasil pencampuran unsure-unsur dari berbagai bangsa di Asia Barat, Asia Tengah dan Asia Selatan. Mereka mengikuti aliran sungai kemudian terus menyebar ke berbagai wilayah dan daerah hingga ke daerah hilir Sungai Kuning. Selama berabad-abad mereka memperluas daerah sebagai upaya mempertahankan hidup dan eksistensi mereka (survival of thefittes) ke sebelah utara, selatan dan barat hingga akhirnya mendiami seluruh Cina Asli (Proper China) .

Penyebaran tentang asal usul bangsa India sulit untuk diketahui secara pasti, akan tetapi banyak tanda yang menunjukkan kontak antara orang-orang Afrika dan Asia Selatan yang berlangsung secara terus menerus. Steve Olson[17] mengemukakan bahwa dari Yaman sampai Papua New Guenea didiami oleh kelompok-kelompok yang lebih mirip dengan orang Afrika daripada Asia. Orang-orang Semang pegunungan di Semenanjung Melayu, orang-orang Kepulauan Andaman di Myanmar dan berbagai suku di India Selatan semuanya memiliki kulit gelap, rambut ikal dan hidung lebar. Ciri-ciri ini bisa jadi merupakan hasil adaptasi terhadap iklim tropis di daerah-daerah tersebut tetapi mungkin juga menunjukkan berlangsungnya migrasi secara terus menerus antara Afrika dan Asia setelah benua Australia pertama kali dihuni manusia. Bangsa ini termasuk Proto-Autraloid  dikenal dengan bangsa Dravida yang tersebar di seluruh India, terutama di  wilayah India bagian selatan.

Bangsa lain yang mendiami wilayah Asia Selatan adalah golongan Mediterranean, mereka memiliki sifat-sifat ketimuran, berhidung panjang dan berkulit putih. Kebanyakan dari mereka bertempat tinggal di Punjab, Sindh dan Lembah Sungai Gangga bagian Utara. Golangan lain yang mendiami wilayah India adalah golongan Nordic dan berbahasa Arya, golongan ini pada umumnya berbadan tinggi, berkulit putih , berhidung mancung dan bermata biru. Golongan Nordic dikenal sebagai peletak dasar kebudayaan Hindu di India.

Peradaban Hellenik dan Peradaban Hellenistik

Secara umum Hellenis berasal dari kata ”Hellen” yang dalam mitologi Yunani adalah nenek moyang dari bangsa Hellenes istilah lain untuk Yunani.  Sebutan lain untuk Yunani adalah Hellas. Ada beberapa sebutan/istilah  yang berkaitan dengan peradaban Hellenes:[18]

  • Hellenis(1050 SM- 750 SM): sebuah peradaban yang berkembang setelah Zaman Minoan-Mycenae (menghasilkan tulisan Linear B) yang disebut dengan abad kegelapan. Sebutan ini muncul karena sejak bencana alam tahun 1200 SM, bangsa Yunani berhenti menulis Linear B dan mengalami buta huruf sekitar 450 tahun.  Corak-corak pokok yang akan menentukan peradaban Helenis adalah kebebasan berpikir dan berpolitik juga rasa kesatuan kebudayaan.  Kebudayaan yang dihasilkan antara lain: Tembikar gaya Protogeometrik dan Geometrik (mahluk hidup dilukis secara Abstrak), Puisi epos Lisan, Mengembangkan bentuk  city states yang khas, Mengganti perunggu dengan besi untuk peralatan dan senjata.  Pusat peradaban Hellenis adalah Athena.
  • Helenis (750-507 SM): Peradaban yang muncul setelah runtuhnya kerajaan Minoan-Mycenae dan merupakan revolusi dari  peradaban hellenis (abad kegelapan) dengan mentransfer alphabet dan seni perdagangan Phoenician. Kebudayaan yang dihasilkan antara lain: meminjam sistem alfabet Phoenic, sehingga untuk pertamakalinya sebuah tulisan sederhana bisa dibaca dan ditulis oleh orang awam, penyusunan ulang karya sastra sejarah dalam bentuk tulisan, munculnya genre-genre sastra baru seperti puisi liris dan ode, prosa naratif dan drama,menyusun propaganda agama dan politik,mengkomunikasikan isu-isu saintifik, melakukan perdebatan filsafat melalui dialog-dialog dalam drama, mengubah pola abstrak dalam tulisan geometris menjadi lukisan figur mahluk hidup (Gaya Levant), mulai melakukan penaklukan dan kolonialisasi untuk memperluas wilayah helenis, berubahnya mata pencaharian dari petani menjadi pedagang, diciptakannya uang logam oleh Raja Alyatt, Sparta menjadi pusat kegiatan peradaban helenis, munculnya adat istiadat panhelenis yang menyebarkan istilah Hellas dan Hellenis.
  • Hellenistik (Hellenistic) menurut kamus America Heritage diartikan sebagai (1) relating to the Hellenist (2) Relating to Greek civilization from the death of Alexander the Great (323 B.C.) to the battle of Actium (31 B.C.).Hellenistik (323-31 SM)  adalah suatu peradaban baru  dimana Aleksander Agung memperluas Yunani menjadi empat kali lipat[19] Hal ini mendorong orang Yunani keluar dari negara kota untuk menikmati masa kejayaannya.  Terjadi perubahan-perubahan kebudayaan terutama di bidang seni.  Seni Yunani yang pada awalnya hanya untuk kepentingan agama dirubah menjadi suatu usaha yang banyak hasilnya. Banyak kota besar yang terpengaruh dunia hellenistik seperti Mesir dan Siria yang memerlukan patung  untuk kuil dan jalan-jalannya.  Athena menjadi berkembang berkat seni pahatnya diminati oleh negara-negara di kawasan Laut Tengah. Gaya bangunan, bahasa, hiburan dan hukum tidak terlepas dari hellenistik.  Zaman hellenistik ini berlangsung sejak kematian Aleksander Agung (323 SM) sampai terjadi peperangan di Actium (31 SM).
  • Hellenik (Hellenic) menurut kamus America Heritage diartikan sebagai (1) The branch of Indo-European that consists only of greek; (2) –adj- of or relating to the ancient Hellenes or their language, art, culture, etc.Hellenik berarti cabang dari bahasa Indo-Eropa yang hanya berkembang di Yunani yang merupakan bagian dari peradaban Hellenis (Yunani). Hellenik bisa diartikan dari sebagai hasil dari Hellenis Kuno atau istilah untuk hasil kebudayaan seperti bahasa, seni , budaya dan sebagainya.

Dari uraian diatas, bisa dilihat bahwa helenik merupakan hasil kebudayaan yang dihasilkan dari peradaban hellenis hanya saja hellenistik sudah dipengaruhi oleh kebudayaan timur akibat invasi oleh Alexander Agung.

Muncul, berkesinambungan atau lenyapnya peradaban

  • Munculnya peradaban:[20]

Contoh munculnya peradaban yang pertama di Lembah sungai Eufrat dan Tigris dengan ciri-ciri:

  • Terdapat kota yang luas dan penduduknya besar.
  • Inovasi pertanian dengan dikembangkannya metode-metode baru dalam pertanian
  • Diversifikasi pekerjaan karena banyak orang bebas dari kewajiban memproduksi pangan sehingga secara penuh dapat mengejar keahlian-keahlian khusus.
  • Terbentuknya pemerintahan pusat untuk menangani masalah-masalah baru dalam kehidupan di kota.
  • Timbulnya kelas-kelas sosial karena orang dinilai sesuai dengan pekerjaan atau sesuai dengan kedudukan keluarga tempat mereka dilahirkan.

 

  • Berkembangnya peradaban:

Quiqgley[21] melihat perkembangan peradaban dari tujuh tahapan yaitu:

  • percampuran,
  • pergerakan,
  • perluasan,
  • masa konflik,
  • kekuasaan universal,
  • keruntuhan dan

Menurut Toynbee, sebuah peradaban yang sedang berkembang merupakan respons terhadap tantangan-tantangan dan melampaui suatu periode pertumbuhan yang melibatkan bertambahnya suatu periode pertumbuhan yang melibatkan bertambahnya suatu periode pertumbuhan yang melibatkan bertambahnya kontrol terhadap lingkungannya yang dihasilkan oleh sebuah minoritas yang kreatif, dan diikuti oleh suatu masa yang penuh  tantangan, bangkitnya sebuah negara universal dan setelah itu mengalami suatu disintegrasi.

 

  • Lenyapnya peradaban

Hilangnya peradaban dipengaruhi oleh beberapa sebab:

  • Faktor bencana alam

Runtuhnya suatu peradaban oleh bencana alam bisa dilihat pada peradaban Yunani Kuno pada Peradaban Minoan yakni meletusnya Pulau gunung merapi Thera tahun 1500SM

  • Peperangan

Peperangan yang terjadi bisa diakibatkan oleh perang saudara seperti yang terjadi pada  saat Mycena menyerbu Minoan dan menghancurkan pusat-pusat peradaban Minoan.  Perang juga bisa diakibatkan oleh serangan bangsa lain seperti terjadi pada saat kehancuran dinasti Shang (Cina) yang diserang oleh bangsa barbar.

  • Faktor politik, ekonomi, sosial dan militer.

Munculnya negara-negara kota di Sumeria tidak dibarengi dengan persatuan di bidang politik sehingga terjadi perebutan lahan yang dilakukan oleh negara kota yang merasa lebih kuat dan kaya.  Paro millennium ketiga SM mulai terjadi perseteruan antar negara kota (Lagash dan Umma) yang memperebutkan kepemilikan sebuah konal di perbatasan antara dua negara tersebut dilanjutkan dengan perseteruan negara kota lainnya sehingga terjadi peralihan kekuasaan yang memunculkan peradaban Akkadia dan menjatuhkan peradaban Sumeria.

Ekspansi perdagangan Akkadia sekitar  2500 SM ke arah barat laut telah membangkitkan tumbuhnya peradaban regional baru di Asia Kecil, Krete dan Cyclades.  Tumbuhnya peradaban baru ini diilhami oleh peradaban Sumeria, Akkadia dan Mesir. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya tulisan-tulisan berbahasa Sumeria dan Akkadia di daerah-daerah tersebut.

KESIMPULAN

Peradaban muncul disertai dengan ciri-ciri: terdapat kota yang luas dan penduduknya besar, inovasi pertanian, diversifikasi pekerjaan, terbentuknya pemerintahan pusat untuk menangani masalah-masalah baru dalam kehidupan di kota serta timbulnya kelas-kelas sosial. Perkembangan peradaban dari tujuh tahapan yaitu: percampuran, pergerakan, perluasan, masa konflik, kekuasaan universal, keruntuhan dan invasi.Hilangnya peradaban dipengaruhi beberapa sebab seperti bencana alam, Peperangan faktor politik, ekonomi, sosial serta militer


Sumber Bacaan

Bowra, C. M. (1985). Abad Besar Manusia: Yunani Klasik. Jakarta: PT Tira Pustaka.

Creel , H. G. (1989). Alam Pikiran Cina. Sejak Confucius sampai Mao Ze Dong. Jogjakarta: PT Tiara Wacana.

Haviland, W. A. (2005). Antropologi Jilid 1 . Jakarta: Erlangga.

Hornby, A. S. (1995). Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. New York: Oxford University Press.

Houghton Mifflin Company. ( 2003). America Heritage Dictionary.

Huntington, S. P. (2005). Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia. Yogyakarta: Qalam.

Olson, S. (2003). Mapping Human History: Discovering the Past Through Out Genes. New York: Mariner Book.

Olson, S. (2004). Maping Human History. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Price, P. J. (1955). A History of India. London: Thomas Nelson and Sons.

Rowland, B. (1959). The Art and Architecture of India. USA: Penguin Books.

Seeger, E. (1951). Sejarah Tiongkok Selayang Pandang. Djakarta: J.B. Wolters Groningan.

Sukisman, W. D. (1993). Sejarah Cina Kontemporer Jilid 1 dan 2. Jakarta: Pradya Pramita.

Toynbee , A. (2006). Sejarah Umat Manusia: Uraian Analitis, Kronologis, Naratif dan Komparatif (3 ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wiriaatmadja, R. (2003). Sejarah dan Peradaban Cina. Bandung: Humaniora.

Wirjosuparto, S. (1957). Sejarah Kebudayaan India . Jakarta: Universitas Indonesia.

Wolpert, S. (1989). A New History of India . New York: Oxford University Press .

Yatim, B. (2001). Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

[1]Dosen Program Sudi Magister PIPS di STKIP Pasundan Cimahi

[2]Samuel P.Huntington, Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia  (Yogyakarta: Qalam 2005) hh. 39-40.

[3]Istilah India yang dimaksud dalam makalah ini meliputi negara-negara : India, Pakistan, Srilangka, Bangladesh, Nepal, Bhutan dan Afganistan

[4] Diambil dari buku Abad Besar Manusia: Yunani Klasik yang ditulis oleh C.M. Bowra seorang tokoh terkemuka dalam telaah kebudayaan klasik di Oxford. Telah diterjemahkan dari buku asli yang berjudul”Classical Greece” dan diterbitkan oleh PT Tira Pustaka Jakarta pada tahun 1985. hal. 50

[5] Ditulis oleh Arnold Toynbee dalam buku Sejarah Umat Manusia: Uraian Analitis, Kronologis, Naratif dan Komparatif. (Judul asli: Mankind and Mother Earth: A Narrative History of the World).  Diterbitkan oleh Pustaka Pelajar Yoyakarta cetakan III tahun 2006. hal. 184

[6] Agrikultur tergantung dari banyaknya hujan yang turun dan air  yang ada untuk mengairi tanamannya, sehingga dengan sendirinya pengolahan tanah berlangsung dengan baik.

[7] Makna harfiahnya “ yang didiami (bagian dari dunia)”. Lihat Toynbee hal. 37

[8] Peradaban Sumeria diyakini sebagai peradaban regional paling awal dan satu-satunya yang tidak berasal dari masyarakat pra-peradaban, bukan tiruan serta tidak terihlami oleh masyarakat yang telah ada sebelumnya (Arnold Toynbee, hal. 71)

[9] Walaupun Akkadia merebut Sumeria tetapi peradaban Sumeria diadopsi nyaris seluruhnya sehingga disebut peradaban Sumero-Akkadia. Ciri khas dari peradaban akkadia adalah ketaatan religius dan kemampuan berdagang.

[10] Lihat Huntington dalam buku: Benturan Antar Peradaban, Penerbit Kalam Yogyakarta, hal.99-104

[11] Lihat Toynbee hal.112

[12]Huntington hal. 100

[13]Australia, walaupun secara geografis terpisah dari wilayah Eropa, tetapi dianggap termasuk peradaban Barat karena  termasuk wilayah koloni Negara di Eropa.

[14] Lihat Huntington hal. 51

[15] Lihat Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II yang ditulis oleh Dr. Badri Yatim, M.A. hal.2-4

[16] Rochiati Wiriaatmadja, Sejarah dan Peradaban Cina (Bandung: Humaniora 2003) h. 50

[17]  Steve Olson, Mapping Human History: Discovering the Past Through Out Genes  ( New York: Mariner Book 2003) h. 190

[18] Istilah-istilah ini didapat penulis dari buku ” Sejarah Umat Manusia” Toynbee, Kamus America Heritage yang dipublikasikan oleh Houghton Mifflin Company, Kamus Oxford, buku “Yunani Klasik” serta Ensiklopedia Umum yang diterbitkan oleh Kanisius, Yogyakarta.

[19] Lihat Buku “Yunani Klasik” hal. 165

[20] Lihat Buku Antropologi 1(Edisi 4) dari William A. Haviland

[21] Lihat Huntington hal. 45

Comments are closed.