Unsur Penting dalam Tradisi Selikuran

Ada beberapa unsure penting yang ada didalam tradisi Malem Selikuran Keraton Kasunanan Surakarta yaitu sebagai berikut :

  1. Gamelan

Pelaksanaan tradisi malem selikuran Keraton Kasunanan Surakarta ditandai dengan adanya seperangkat gamelan menemani arakan tumpeng seribu berangkat dari halaman Kori Kamandungan menuju Masjid Agung Surakarta. Seperangkat gamelan tersebut teridir dari demung 2 biji, barung 2 biji, saron 2 biji, saron peking 2 biji, kempyang 2 biji, gong ageng 2 biji, bedug 1 buah, bonang besar serancak. Tidak memakai kendhang, kethuk, kenong, kempul dan suwukan (Sajid, 1984: 90-91).

  1. Lampu Ting

Lampu ting merupakan lampu penerang yang jumlahnya banyak sekali mengiringi jalannya tradisi malam selikuran sejak dari Keraton sampai dengan sampai di Masjid Agung Surakarta.

  1. Tumpeng Seribu

Unsur penting tradisi malam Selikuran Keraton Kasunanan Surakarta yaitu tumpeng-tumpeng kecil yang berjumlah seribu buah. Tumpeng kecil ini diletakkan didalam takir yaitu tempat nasi yang terbuat dari daun pisang. Tiap-tiap takir berisi nasi gurih yang berbentuk tumpeng kecil disertai kedelai hitam, cabai hijau, rambak dan juga mentimun. Seribu tumpeng melambangkan janji Allah SWT yang akan memberikan pahala setara dengan seribu bulan kepada hamba- Nya yang ikhlas beribadah pada malam lailatul qodr.

  1. Ancak Cantoka

Ancak Cantoka yang berjumpah 24 berada di belakang barisan lampu ting. Ancak berarti tempat makanan, dan cantoka yang artinya kodok. Ancak cantoka dapat diartikan sebagai jodang ukuran kecil yang berbentuk seperti kodok dan terbuat dari besi dan kuningan. Di dalam jodang-jodang kecil tersebut juga diletakkan takir-takir yang sudah diisi dengan tumpeng kecil beserta uba rampe yang berjumlah seribu.

Comments are closed.