Museum Sangiran Sebagai Sumber Belajar I

Situs dan Museum Manusia Purba Sangiran dapat digunakan sebagai media pembelajaran dengan menyesuaikan materi pelajaran, khususnya materi mata pelajaran IPS dan sejarah. Di SMP, materi tentang zaman praaksara diajarkan pada kelas VII semester II, dengan kompetensi dasar (1) Memahami kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam, dan (2) Menguraikan kronologi perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara sampai masa Hindu-Buddha dan Islam (Setiawandkk., 2016: 191- 197).

Khusus materi masa praaksara untuk tingkat SMP/sederajatmuatan mata pelajaran IPS SMP mencakup mengenal masa praaksara, periodisasi masa praaksara, nilai-nilai budaya masa praaksara di Indonesia, dan nenek moyang Bangsa Indonesia. Untuk SMA/sederajat, zaman praaksara dimasukkan dalam materi kelas X semester 1 dengan kompetensi dasar yang terkait adalah (1) Menganalisis asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Melanosoid, Proto, Deutero, dan Melayu, dan (2) Memahami hasil-hasil dan nilai-nilai budaya masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat. Muatan pelajaran sejarah masa praaksara di SMA tercakup dalam 1 (satu) bab dengan tema pembelajaran menelusuri tentang peradaban awal di Kepulauan Indonesia. Bab ini meliputi sebelum mengenal tulisan, terbentuknya kepulauan Indonesia, mengenal manusia purba, asal usul persebaran nenek moyang Bangsa Indonesia, corak hunian, dan perkembangan teknologi masa praaksara (Gunawan, dkk., 2016: 1-7).

Comments are closed.