Kawasan Keraton Ratu Boko merupukan suatu situs yang didalamnya terdapat bekas-bekas bangunan arkeologi yang sangat bervariasi. Pada setiap bangunan yang ada pada area candi yang terususun dengan tata letak teratur, serasi dan dikelilingi oleh pagar pembatas dengan area lainnya. Dengan keanekaragaman bentuk peninggalan didalamnya, situs ini memiliki indikasi sebagai sebuah pemukiman dan pusat pemerintahan pada masa lalu. Indikasi ini diperkuat dengan ditemukannya bangunan seperti gapura, jalan setapak, fragment gerabah, batur, batu umpak, batu candi kecil, balai, gua, archa buddha dan kolam-kolam pemandian. Situs Keraton Ratu Boko diperkirakan mulai dibangun oleh Rakai Panangkaran pada tahun 792 M sebagai Abhyagiriwihara.
Abhyagiriwihara jika diterjemahkan sebagai wihara (asrama) yang ditempati oleh para biksu buddha yang terletak diatas bukit yang penuh kedamaian. Secara geografisnya, situs Keraton Ratu Boko berada pada 110.29’.58” lintang selatan dan 07.46’1.19” bujur timur dengan luas area sekitar 250.000 m². Candi Keraton Ratu Boko merupakan sebuah destinasi wisata yang dikelola profesional oleh BUMN dengan nama PT. Taman Wisata Candi. Perusahan ini lahir sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah terhadap upaya melestarikan dan menjaga aset-aset peninggalan sejarah dan budaya.