Museum Sangiran sebagai World Heritage II

Pada saat kalian mulai memasuki museum, akan di sajikan di bagian kanan bentuk  lapisan tanah vulkanik berusia 1,8 juta tahun yang masih kokoh beridiri. Upaya pelestarian  lapisan tanah di Bumi Sangiran mulai dilakukan, salah satunya dengan menalud tanah yang  ada di selatan Museum Manusia Purba Klaster Krikilan. Upaya ini dilakukan untuk  menyelamatkan lapisan tanah berusia 1,8 juta tahun yang sangat kaya akan pengetahuan dan  berguna bagi penelitian nantinya. Pada gambar yang telah disajikan diatas merupakan hasil  dari erupsi Gunung Lawu Purba, dimana diatas tanah yang tidak mengandung fosil ini  dibangun Museum Manusia Purba Sangiran.Pada saat berkunjung kesana, akan ada tour guide yang dengan ramah memandu perjalanan kalian untuk menjelajahi museum ini. Edukasi yang diberikan oleh tour guide ini cukup jelas dan sangat dimengerti, terutama bagi orang yang baru pertama kali berkunjung ke  museum ini akan sangat tertarik dengan cerita dibalik pembangunan museum Sangiran ini. Kemudian, setelah memasuki pintu utama Sangiran akan disuguhi layar yang dapat di  sentuh dan akan memunculkan penjelasan mengenai informasi perjalanan Sangiran dari laut  sampai daratan. Yang mana bahwasanya, kawasan ini dahulunya merupakan sebuah lautan  namun menjadi rawa – rawa lalu berubah kembali menjadi daratan. Perjalanan ini  tergambarkan lewat sebuah video 3 Dimensi di sebuah panel pada ruang pameran satu. Masih di ruang yang sama, namun sedikit bergeser ke depan kita akan disajikan bermacam – macam  fosil hewan. Hewan yang berasal dari laut, maupun hewan yang berada di daratan. Museum sangiran ini memuat banyak sekali kerang – kerang, penyu, maupun manusia purba. Fosil – fosil yang disajikan ini di kelompokan menjadi beberapa yaitu berdasarkan era  atau tahun berapa fosil ini berasal. Selain itu juga banyak fosil seperti buaya, kuda nil. Dari  sini dibuktikan bahwasanya dahulu museum sangiran ini merupakan rawa – rawa, sehingga  banyak ditemukan fosil buaya berserta hewan laut lain. Dan di ruangan pameran ini juga  terdapat fosil gajah purba atau stegodon yang berdiri gagah dan tersusun rapih. Apabila kita berpindah dan masuk ke dalam lorong penghubung ruangan, kita akan di  sambut dengan fosil – fosil manusia purba. Banyak sekali koleksi fosil manusia purba yang  dapat di jumpai di ruangan pameran ini. Selain fosil Homo Erectus, dapat dijumpai pula fosil  berupa alat – alat yang mereka gunakan untuk bertahan hidup. Di museum sangiran terdapat  koleksi kapak batu serta bola batu yang dapat kalian lihat langsung. Pasti kalian semua bertanya – tanya bagaimana sih gambaran manusia purba pada saat  itu? Jangan khawatir sobat sejarah! Di museum Sangiran kalian akan disuguhkan pula dengan  koleksi – koleksi patung manusa purba yang mana bertujuan untuk mengedukasikan kepada  pengunjung gambaran manusia purba pada saat itu, dan juga mengambarkan keadaaan  manusia purba pada saat itu, bagaimana manusia purba berburu, kehidupan manusia purba  serta hal – hal lain yang berkaitan dengan manusia purba maupun kehidupan zaman pra  sejarah.

Comments are closed.