Pendidikan Massa kecil M.Natsir

Pendidikan Massa kecil M.Natsir

Sejak kecil Natsir sudah mendapat pendidikan agama. Setiap hari jika sudah selesai sekolah formal, ia langsung mengaji pada siang hari. Natsir  Belajar hal-hal yang bersangkutan dengan agama dan bahasa Arab. Pendidikan di masa kecil yang pertama kali ia peroleh adalah masuk ke Sekolah Kelas II di Maninjau, yaitu Sekolah Rakyat (SR) yang memakai bahasa pengantar bahasa Melayu, di sana Natsir masuk sampai kelas dua. Kemudian ketika ayahnya dipindahkan ke Bekeru, ia diajak oleh mamaknya Ibrahim pindah ke Padang agar dapat masuk HIS. Keinginannya untuk masuk HIS tidak terlaksana karena ia anak pegawai rendahan. Akhirnya ia masuk sekolah partikelir HIS di Adabiah di Padang (Haryono,1978: 5-6).

Sejak masih duduk di sekolah, Natsir sudah aktif dalam organisasi. Mula-mula hanya sebagai anggota biasa Jong Islamieten Bond (JIB), tetapi kemudian menjadi ketua cabang Bandung. Setelah lulus sekolah ia masuk majalah Pembela Islam, disamping masih terus aktif dalam JIB, juga tidak dapat melepaskan diri dari Komite Pembela Islam yang menerbitkan majalah tersebut (Rosidi, 1990:222).

Motivasi Natsir memasuki JIB karena prihatin terhadap pengaruh-pengaruh Barat di kalangan kaum terpelajar. Di AMS, misalnya, ia melihat banyak pemuda-pemuda Muslim menampakkan corak berfikir dan bergaul gaya Barat dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mereka bangga mengidentifikasikan diri dengan orang Belanda. Kebanggaan itu sering berubah menjadi kesombongan. Islam di mata mereka seakan hina dan terbelakang jauh dari kesan agama modern progresif. Natsir saat itu merasakan sendiri bagaimana besarnya pengaruh buku-buku Barat berbahasa Inggris, Belanda dan lainnya sebagai penyebab keadaan di atas.

Comments are closed.