METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN (SEJARAH)

 

Hansiswany Kamarga

Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI

 

Fraenkel (1993 : 7) mendefinisikan penelitian sebagai “any sort of careful, systematic, patient study and investigation in some field of knowledge, undertaken to discover or establish facts and principles”. Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam melakukan penelitian terdapat tiga bidang yang harus dikuasai yakni :

Hakekat penelitian dan pengetahuan (nature of research and knowledge)

Merupakan keterkaitan dari aspek-aspek (a) hakekat pengetahuan sebagai objek formal, (b) matarantai alasan yang memperlihatkan organisasi dan paradigma, (c) hubungan, (d) kriteria penelitian yang memperlihatkan validitas internal dan eksternal, (e) kriteria untuk mengoptimalkan dan keterbatasan / kendala.

Metode-metode penelitian (methods of research)

Penggunaan salah satu dari berbagai variasi bergantung pada poin b, c, d, e. Metode penelitian dapat dikelompokkan (1) Basic Methods (kualitatif, survey, eksperimental), dan (2) Derivate Methods (sejarah, evaluasi, metode-metode lain).

Keterampilan-keterampilan dan alat-alat penelitian (skills and tools of research)

Keterampilan-keterampilan dan alat penelitian terdiri atas menemukan masalah, kajian literatur, sampel, analisis konseptual, statistik, dan pengukuran, digunakan sesuai dengan metode penelitian. Artinya alat-alat tersebut bergantung kepada penggunaan / pendekatan metode.

Gambar berikut memperlihatkan keterkaitan atau matarantai dalam suatu kajian penelitian

Perhatikan gambar tengah yang memperlihatkan keterkaitan dalam langkah-langkah penelitian :

  • Links to previous study

Harus ada keterkaitan dengan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan yang mungkin sudah dikaji oleh orang lain dalam konteks dan penekanan yang berbeda

  • Rationale, theory, point of view

Untuk melihat permasalahan (jangan hanya common-sense) dari berbagai konsep/teori dan gunakan argumentasi. Hal ini diperoleh melalui studi literatur

  • Questions, hypothesis, models

Mengembangkan pertanyaan penelitian, hipotesis. Model di sini adalah model disain

  • Design

Berisikan subjek/lingkup kajian, dalam siatuasi mana, jika dilakukan penelitian eksperimen bagaimana treatmentnya, observasi/pengukuran dalam pengolahan data, indikator sebagai dasar untuk mengukur perubahan, bagaimana prosedurnya.

  • Analysis

Bagaimana mengolah data dan bagaimana analisisnya. Dalam hal ini dilakukan pembahasan (temuan-temuan dikaji berdasarkan teori yang digunakan) sehingga akan muncul prinsip-prinsip baru / teori-teori baru

  • Link to next study

Pada rekomendasi ada saran untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

 

Model – model Penelitian

Didasarkan atas metoda yang digunakan dalam penelitian, maka model penelitian dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) model yakni penelitian deskriptif, penelitian sejarah, dan penelitian eksperimental. Secara garis besarnya, kategori penelitian berdasarkan metoda yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut.

 

Penelitian Deskriptif

Secara konseptual penelitian deskriptif adalah menjelaskan kondisi yang ada pada masa sekarang atau dapat disebut mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Sax, 1979 : 17-18; Nana Sudjana & Ibrahim, 1989 : 64). Penelitian ini memiliki nilai yang besar untuk menjelaskan permasalahan sehingga jika perlu dilakukan perbaikan maka dapat dilaksanakan.

Tujuan dilakukannya penelitian deskriptif antara lain (a) menjelaskan kondisi yang ada tanpa dipengaruhi oleh peneliti, sehingga kemudian dapat dilakukan modifikasi, dan (b) merupakan upaya untuk pemecahan masalah praktis pendidikan (sedikit sekali untuk fungsi pengembangan ilmu).

Karakteristik penelitian deskriptif :

  1. Peneliti memotret peristiwa yang menjadi pusat perhatian untuk kemudian digambarkan sebagaimana adanya.
  2. Permasalahan penelitian adalah permasalahan yang terjadi pada saat penelitian dilaksanakan sehingga manfaat temuan berlaku pada saat itu.
  3. Penelitian deskriptif tidak selalu menuntut adanya hipotesis, tidak memperlakukan manipulasi variabel.
  4. Variabel yang diteliti bisa tunggal, bisa lebih dari satu, bahkan bisa mendeskripsikan hubungan antar variabel

Berdasarkan lingkup dan / atau prosedur, ragam penelitian deskriptif adalah sebagai berikut :

  1. Survey Pendidikan

Penggambaran kurang mendalam, biasa digunakan untuk hal-hal dengan lingkup yang luas tetapi kajiannya tidak mendalam. Seringkali memberi indikasi hasil yang lumayan

  1. Studi Kasus

Penggambaran lebih mendalam. Mengkaji suatu hal secara mendalam dengan konsekuensi lingkup wilayah tidak luas (terbatas)

  1. Studi Pengembangan

Kajian mengenai pola perkembangan yang berlangsung, sering digunakan dalam bidang psikologi untuk melihat pola-pola perkembangan dari perilaku seseorang.

Pola perkembangan dapat secara longitudinal (perkembangan dari tahun ke tahun dengan sampel sama), dapat pula secara cross sectional (sampel kelompok dari tiap-tiap tingkat).

  1. Studi Tindak Lanjut

Hampir sama dengan penelitian pengembangan longitudinal yakni mempelajari perkembangan dan perubahan subjek setelah diberi perlakukan khusus atau kondisi tertentu dalam waktu tertentu. Studi ini tepat untuk menilai keberhasilan suatu program tertentu.

  1. Studi Kecenderungan

Meramalkan keadaan masa depan berdasarkan keadaan, gejala, data yang ada pada masa sekarang. Studi ini hanya dapat digunakan untuk perencanaan suatu proyek pendidikan agar proyek tersebut lebih berdaya guna dan lebih memenuhi aspirasi dan tuntutan masyarakat sesuai dengan kecenderungan yang akan terjadi di masa depan.

  1. Studi Korelasi

Hubungan antar variabel, melihat hubungan antara dua variabel atau lebih di mana hubungannya bukan sebab akibat, hanya asosiatif (korelasional). Dapat juga melihat hubungan variabel yang sejenis.

 

Penelitian Eksperimental

Penelitian eksperimen merupakan suatu metoda sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan : “Jika sesuatu dilakukan pada kondisi-kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apakah yang akan terjadi ?” Dalam hubungan ini, peneliti memanipulasi suatu stimuli, treatment, atau kondisi-kondisi eksperimental, kemudian mengobservasi pengaruh atau perubahan yang diakibatkan oleh manipulasi tersebut. Untuk memperoleh pengaruh yang betul-betul bersih dari faktor-faktor yang dimanipulasi tadi, maka peneliti perlu melakukan kontrol yang cermat terhadap kemungkinan masuknya pengaruh faktor lain (Faisal, 1982 : 76).

Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang unik, sebab dilihat dari tujuannya penelitian ini:

  • menguji efektivitas relatif suatu treatment dari suatu kriteria,
  • merupakan satu-satunya bentuk penelitian yang mencoba untuk mempengaruhi sebagian variabel, dan
  • satu-satunya bentuk yang secara nyata menguji hipotesis dari hubungan sebab akibat. Dalam penelitian ini peneliti mencoba melihat efek dari variabel independen terhadap variabel dependen (Fraenkel & Wallen, 1993 : 241).

Gagasan dasar penelitian ini sangat sederhana yakni mencobakan sesuatu dan secara sistematis untuk kemudian diobservasi apa yang terjadi. Kondisi yang diperlukan adalah komparasi dan manipulasi (Fraenkel & Wallen, 1993 : 242).

Karakteristik penelitian eksperimental :

  1. Perbandingan antar kelompok (tidak harus dua kelompok yang berbeda), dibedakan atas (a) kelompok independen, yakni dua kelompok yang diuji secara paralel; (b) kelompok related, yakni satu kelompok yang dianggap sebagai dua kelompok melalui pengujian pre dan post.
  2. Manipulasi variabel independen

Dalam hal ini peneliti secara langsung menetapkan bentuk variabel independen yang akan digunakan dalam kelompok eksperimen dan kelompok pembandingnya. Variabel independen dibentuk berdasarkan apa yang diinginkan oleh peneliti (dimanipulasi)

  1. Dilakukan kontrol
  2. Randomisasi

Randomisasi ini bukan merupakan karakteristik mutlak yang harus ada di dalam penelitian eksperimental, sebab ada penelitian eksperimental yang tidak melakukan randomisasi.

Ragam penelitian eksperimental

  1. One group (related, weak experiment) :
  • Post test only : –     Random
  • Non random (quasi eksperimental)
  • Pre-post test : –     Random
  • Non random
  • Time series : –     Random
  • Non random
  1. More than one group (independent, true experiment):
  • Post test only :           –    Random
  • Non random
  • Pre-post test :             –    Random
  • Non random
  • Time series :              –     Random
  • Non random

Metodologi / prosedur penelitian

Penelitian eksperimental menggunakan metoda ilmiah (positivistik) dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Seleksi masalah, pengembangan disain dan prosedur
  2. Penentuan sampel
  3. Pengembangan instrumen
  4. Pengumpulan data
  5. Analisis data dan interpretasi

 

Perbandingan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif

 

No. Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1. Berpijak pada konsep positivistik Berpijak pada konsep naturalistik
2. Kenyataan berdimensi tunggal, terbatas, fixed Kenyataan berdimensi jamak, kesatuan utuh, berubah, terbuka
3. Peneliti – objek terlepas

Penelitian dari luar dengan alat pengukuran standar dan objektif

Peneliti – objek berinteraksi

Peneliti di luar dan di dalam, peneliti sebagai instrumen, menggunakan judgment / subjektivitas

4. Setting penelitian buatan, lepas dari tempat dan waktu Setting penelitian alamiah, terkait tempat dan waktu
5. Analisis statistik Analisis subjektif, intuitif, rational
6. Hasil penelitian berupa inferensi, generalisasi, prediksi Hasil penelitian berupa deskripsi, interpretasi, tentatif – situasional

Proses Penelitian Kuantitatif

Memperlihatkan urutan komponen-komponen yang dimunculkan dan digambarkan dalam proposal

atau laporan penelitian

 

Menggambarkan urutan / langkah yang paling mungkin terjadi sebagai akibat terjadinya perubahan

dalam komponen

Pola yang tidak linear memberi pengertian bahwa dalam kenyataannya proses penelitian tidak selalu harus mengikuti langkah-langkah tersebut secara kaku.

Masalah Penelitian

Masalah penelitian adalah masalah yang akan diteliti. Masalah adalah segala sesuatu yang ditemukan oleh seseorang yang dirasakan kurang memuaskan atau kurang ajeg, suatu kesulitan, atau sesuatu yang dirasakan perlu untuk diubah (sesuatu yang bekerja tidak seperti yang diharapkan).

Masalah penelitian diturunkan ke dalam bentuk pertanyaan penelitian yang akan dijawab melalui kegiatan penelitian tersebut. Karakteristik pertanyaan penelitian yang baik :

  • Pertanyaan penelitian harus feasible (memungkinkan untuk dilakukan penelitian), biasanya diukur berdasarkan aspek waktu, tenaga, uang.
  • Pertanyaan harus jelas apa yang sesungguhnya akan diteliti
  • Pertanyaan harus signifikan, apakah pertanyaan tersebut mempunyai nilai untuk dijawab
  • Pertanyaan harus terikat dengan etika

Variabel dan Hipotesis

Variabel adalah konsep, kata benda yang memperlihatkan variasi dalam kelompok objek. Contoh hasil belajar, motivasi, harga

Klasifikasi variabel :

  • Kuantitatif vs. kategorial :

Kuantitatif berada dalam rentang kontinum (rendah ————- tinggi)

Kategorial berbeda dalam kualitasnya (laki-laki – perempuan)

  • Dimanipulasi vs. hasil (outcome)

Variabel yang dimanipulasi dilakukan dalam penelitian eksperimen

Variabel outcome merupakan variabel hasil

  • Independen vs. dependen
  • Extraneous : adalah variabel independen yang tidak dikontrol

Hipotesis adalah prediksi dari hasil kajian yang dimungkinkan

Keuntungkan menggunakan hipotesis :

  • Memberikan kekuatan untuk berpikir lebih dalam tentang hasil kajian
  • Melibatkan filosofi ilmu / berdasarkan argumen teori
  • Dapat melakukan kajian keterhubungan

Kelemahannya :

  • Dapat terjadi bias (kecenderungan untuk memenangkan hipotesis)
  • Menyempitkan pandangan peneliti sehingga kurang memperhatikan fenomena lain di luar hipotesisnya yang barangkali lebih penting.

Studi Kepustakaan

Kajian kepustakaan adalah sejumlah bacaan rujukan yang digali dari bahan kepustakaan untuk melengkapi topik yang menjadi perhatian penelitian

Tujuannya :

  • Menemukan teori yang mendasari kajian masalah (rumusan, pendefinisian, analisis masalah), dan prosedur penelitian (metode, disain, teknik pengumpulan/pengolahan data)
  • Menemukan peraturan / kebijakan yang berlaku
  • Mendapatkan hasil-hasil penelitian terdahulu

Yang termasuk dalam studi kepustakaan antara lain (1) buku teks, majalah, atau jurnal ilmiah sebagai sumber kedua, (2) laporan hasil penelitian sebagai sumber pertama, dan (3) dokumen-dokumen resmi sebagai referensi umum.

Merumuskan Tujuan dan Manfaat Penelitian

Fungsi perumusan tujuan dan manfaat penelitian adalah untuk menentukan sifat dan arah penelitian, serta menentukan target atau hasil yang akan dicapai.

Tujuan terdiri atas (a) tujuan umum yakni sasaran atau hasil secara menyeluruh dan (b) tujuan khusus yakni sasaran atau hasil yang lebih rinci

Dalam hal manfaat penelitian, akan menegaskan pihak atau bidang-bidang tertentu yang akan memanfaatkan hasil penelitian, dan menjelaskan temuan yangdapat dimanfaatkan dan cara pemanfaatannya.

Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan unit (orang, kelompok, lembaga, wilayah, dll.) yang menjadi objek penelitian, atau dengan kata lain kelompok yang diharapkan dapat digunakan dalam penelitian.

Sampel merupakan bagian atau cuplikan dari populasi yang secara nyata diteliti. Sampel mewakili populasi dalam jumlah dan karakteristiknya, dan bila sampelnya manusia dan diminta memberikan jawaban maka disebut dengan responden.

Suatu kesimpulan dapat dipercayai atau tidak tergantung pada representatifnya sampel yang ditarik dari suatu kelompok besar. Satu dari banyak langkah penting dalam proses penelitian adalah seleksi sampel dari individu yang berpartisipasi sebagai bagian dari penelitian.

Penentuan sampel :

  • Acak (random) : karakterisitik sama atau homogen ; sampel merupakan gambaran dari populasi karena karakteristiknya homogen
  • Strata (stratified) : sampel berjenjang dan di dalam jenjang harus homogen
  • Kluster (cluster) : sampel dari satuan daerah/institusi yang juga di dalamnya masing-masing harus homogen
  • Purposif : sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian

 

Instrumentasi

Terminologi data mengacu pada jenis informasi yang diperoleh peneliti tentang subjek penelitiannya.

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Untuk data yang bersifat mengukur biasa digunakan tes (benar/salah) atau skala (kecenderungan arah jawaban). Untuk data yang bersifat terbuka dapat digunakan kuesioner.

Dari masalah penelitian akan muncul beberapa variabel yang kemudian akan diteliti (melalui pengukuran) dengan dikembangkannya instrumen. Instrumen memegang peranan penting sebab data yang diperoleh sangat tergantung pada instrumen, sedangkan statistik hanya merupakan alat untuk mengolah data.

 

Format instrumen pengumpul data

Teknik/Format Esai Jawaban singkat Multiple choice Matching Choice Skala
Observasi          
Wawancara          
Angket          
Dokumenter          
Sosiometri          

 

Kisi-kisi penyusunan instrumen

No. Aspek Sub-aspek Indikator Teknik Pengumpulan Data Responden
Wawancara angket observasi Studi dokumenter Kepala Sekolah Guru Siswa
1 Kepribadian Emosi Marah              
  Tersenyum              
Menangis              
Sosial Teman              
Musuh              
Tanggung jawab Buat PR              
Bolos              

 

 Penelitian Korelasional

Penelitian korelasi seringkali mengacu kepada model penelitian deskriptif (penelitian sekarang, apa adanya) sebab dalam penelitian tersebut yang dicari adalah hubungan antar variabel.

Tujuan utama penelitian korelasi :

  1. Untuk memperoleh kejelasan (explanatory studies), apakah hasil penelitian dapat berlaku umum. Perlu kehati-hatian dalam menentukan sampel sebab sampel penelitian harus representatif.
  2. Untuk melakukan prediksi (prediction studies) dengan menggunakan alat ukur regresi.

Langkah-langkah penelitian korelasi :

  1. seleksi masalah
  2. penentuan sampel
  3. instrumen
  4. disain dan prosedur
  5. pengumpulan data
  6. analisis data dan interpretasi

 

 

Daftar Kepustakaan

Behling, J.H. (1976). Research Methods, Statistical Concepts, and Research Practicum. Millburn, N.J. : RF Publishing Inc.

Borg, W.R. & Gall, M.D. (1979). Educational Research an Introduction. New York & London : Longman.

Crowl, T.K. (1996). Fundamentals of Educational Research. Chicago : Brown & Benchmark.

Fraenkel, J.R. & Wallen, N.E. (1993). How to Design and Evaluate Research. New york : McGraw-Hill Inc.

Jones, M.G. et.al. (1998). What We Know about Research in Instructional Technology. [Online]. Available at http://www.gsu.edu/~wwwitr/docs/ leaders/index.html

Nana Sudjana & Ibrahim (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru.

Sax, G. (1979). Foundations of Educational Research. New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *