[vc_row][vc_column css=”.vc_custom_1489757662264{margin-bottom: 0px !important;}”][vc_column_text]
The number of students who are interested in and enter History Education is quite high. History education is relatively high. The level of competition in the SBMPTN, 1: 11, and the number of students accepted each year is relatively fixed, namely 90-100 students. History Education Study Program is one of the oldest study programs in FPIPS. In the last three years (2020-2018), it has had an average of 97 regular students. The reduction from the optimal capacity is caused by prospective students resigning early on. However, there are still no international students studying in the History Education Study Program.
[/vc_column_text][vc_column_text]
The number of regular students in the History Education Study Program in the last three years is stable and consistent. This is directly proportional to the number of active students in the History Education Study Program in odd and even semesters. Referring to the 2018 History curriculum document, there are curriculum changes that are more adapted to market share and the needs of graduate users. So that the courses provided by the History Education Study Program currently contain introductory teacher courses, history learning, Field Experience Programs (PPL), History content, and skills / additional courses to prepare skilled graduates as museum educators and writers of famous works. This is in line with the profile of graduates, namely as education graduates who have additional skills as educators.
[/vc_column_text][vc_column_text]
Since the Covid-19 pandemic, PPL activities have been carried out online, not only at domestic schools but also in collaboration with the Schools of the Republic of Indonesia in Tokyo and Jeddah. So that students gain practical experience in teaching Indonesian students who are abroad. In addition, Field Work Lectures (KKL) activities are routinely realized through field trips by visiting various historical sites on the islands of Java and Bali. These two things become the attraction of the History Education Study Program.
[/vc_column_text][vc_column_text]
The History Education Study Program provides services in student development to improve the quality of students through the following strategic plans:
a) Fostering Student Creativity Program (PKM) activities
b) Development of Indonesian Student Entrepreneurial Activities (KBMI)
c) Development of the History Education Study Program Student Association
d) Facilitating to take part in Museum Scout Certification
e) Assistance for Outstanding Student Candidates
f) Research collaboration between lecturers and students
g) Collaborative publication of lecturers and students
[/vc_column_text][vc_column_text]
The History Education Study Program is responsible for developing students’ reasoning, interests, and talents. Students advisory lecturers consisting of two people socialize and organize students to be involved in the Student Creativity Program (PKM) and Indonesian Student Entrepreneurial Activities (KBMI). In 2019, one team passed the KBMI, whose members were Karami, Ila, and Eneng. One PKM team consisted of Haifa and Yuli, who collaborated with other study programs. Hendra took part in a local history competition funded by the local government and Royas, which was funded by the goodwill of the Spice Path Foundation and Hasan Wirayuda. In addition, it is currently seen that students of History Education are interested in entrepreneurship. Some students develop their businesses to join the KBMI and qualify for funding in 2021. In addition, students interested in making creative videos take part in the national competition event, namely PKM and one team pass to be funded in 2021, the type of PKM-GFK.
[/vc_column_text][vc_column_text]
In addition to direct guidance, the student also coaches coordinate with student organizations such as the History Education Study Program Student Association (HIMAS) and the Student Activity Unit (UKM) at the Indonesian Education University. Students formed UKM under the direct guidance of the UPI Directorate of Student Affairs. These UKM are Scouts, KABUMI, Blood Donor Family (KDD), Basic Power Pencak Silat (PSTD), Karate, Taekwondo, Basketball, Student Press Unit. Activities related to students’ reasoning, interests, and talents are carried out outside the lecture schedule or on weekends.
[/vc_column_text][vc_column_text]
The implementation of activities carried out by HIMAS will legally ask for permission from the Study Program for assistance and the coaching process. The activities carried out by HIMAS are carried out in academic and non-academic fields. Examples of scholarly activities are scientific discussions and training in writing scientific papers. Meanwhile, non-academics are the regular organizers of the History Olympiad specifically for high school students, Basic Leadership Training for new students, Community Service (P2M), training on digital media creation, and a nature-loving student organization called MARGASOPHANA. When the Covid-19 pandemic is increasingly widespread in Indonesia, it has an impact on higher education. Lecture activities and student activities are limited to be more adaptive to the situation. All forms of mentoring and mentoring are carried out online.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row disable_element=”yes”][vc_column css=”.vc_custom_1489757662264{margin-bottom: 0px !important;}”][vc_custom_heading text=”Kemahasiswaan” font_container=”tag:h1|text_align:left” use_theme_fonts=”yes” css=”.vc_custom_1533202391347{margin-top: 0px !important;margin-bottom: 20px !important;}”][vc_custom_heading text=”” font_container=”tag:h5|text_align:left|color:%23000000″ use_theme_fonts=”yes”][vc_column_text]
Jumlah mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah selama lima tahun terakhir mengalami fluktuasi. Jika dilihat dari jumlah peminat, selama lima tahun terakhir, melampaui daya tampung. Umumnya mahasiswa yang tercatat sebagai mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI, sebagian besar berasal dari daerah dengan pendapatan orang tua yang relative sedang. Dengan demikian, kemampuan orang tua dalam menyediakan fasilitas belajar dan referensi pendukung bagi mahasiswa juga relative terbatas. Bahkan, beberapa di antara mahasiswa berasal dari kalangan ekonomi lemah, sehingga acap kali pihak Departemen Pendidikan Sejarah mengeluarkan dana talangan untuk berbagai kepentingan mahasiswa.
[/vc_column_text][vc_column_text]Dari aspek kepribadian, secara umum mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah memiliki kepribadian yang baik, bertanggung jawab kepada diri sendiri dan bagi kepentingan departemen. Hal ini ditunjukkan dengan keterlibatan mahasiswa dalam berbagai kegiatan departemen, baik yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan pengembangan departemen, maupun yang dilaksanakan atas inisiatif mahasiswa sendiri. Kepribadian yang baik ditunjukkan dengan berperilaku sopan dan berbusana yang rapih. Terdapat aturan, mahasiswa tidak boleh menggunakan kaos oblong dan sandal jepit saat perkuliahan dan lingkungan perkantoran dengan berbagai urusan. Cara berperilaku bagi mahasiswa tersebut merupakan pembiasaan yang terus menerus dilatih dan dikembangkan, sehingga mereka tampak berpenampilan layak sebagai guru.[/vc_column_text][vc_column_text]Kreativitas mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah ditunjukkan dengan berbagai aktivitas mereka dalam himpunan mahasiswa departemen. Program-program yang dilaksanakan disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa dan masyarakat. Misalnya, di samping ada kegiatan pengabdian kepada masyarkat yang dilaksanakan setiap tahun di desa-desa, juga manakala ada bencana alam, maka mereka secara spontan berpartisipasi untuk membantu masyarakat yang terkena musibah.[/vc_column_text][vc_column_text]
Dalam berbagai kegiatan baik kurikuler maupun ko-kurikuler, mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah banyak yang melibatkan diri dalam berbagai organisasi dalam rangka pengembangan dan peningkatan intelektual mahasiswa, yakni hard skill dan soft skill. Berbagai organisasi yang diikuti oleh mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah, antara lain sebagai berikut.
[/vc_column_text][vc_column_text]
- Bidang Bakat, Minat khusus dan Kemampuan.
- Pramuka Gudep KB 01005-01006.
- Koperasi Mahasiswa (KOPMA) Bumi Siliwangi.
- UKM Resimen Mahasiswa Mahawarman (Menwa) Yon XI.
- Mahasiswa Pecinta Alam (Margasophana).
- Unit Penerbitan Mahasiswa (UPM).
- Korp Sukarela PMI (KSR-PMI).
- Himpunan Pangusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi.
[/vc_column_text][vc_column_text]
- Bidang Penalaran dan Keilmuan.
- Lembaga Pengembangan dan Pengkajian Intelektual Mahasiswa (LEPPIM).
- Unit Kegiatan Studi Kemasyarakatan (UKSK).
[/vc_column_text][vc_column_text]
- Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa (UKDM).
- UKM Kajian Islam Mahasiswa (Kalam).
- Baca Tulis Al-Quran (BAQI).
[/vc_column_text][vc_column_text]
- Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa (UKDM).
- UKM Kajian Islam Mahasiswa (Kalam).
- Baca Tulis Al-Quran (BAQI).
[/vc_column_text][vc_column_text]
- Bidang Kesenian dan Sastra.
- UKM Keluarga Bumi Siliwangi (KABUMI).
- Forum Fatografi Mahsiswa (Forfoma).
[/vc_column_text][vc_column_text]
- Himpunan Mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah.
[/vc_column_text][vc_column_text]Agar lebih jelas, keterlibatan mahasiswa dalam berbagai organisasi telah menorehkan berbagai prestasi seperti tampak pada tabel berikut.[/vc_column_text][vc_column_text][embeddoc url=”http://sejarah.upi.edu/wp-content/uploads/2018/08/prestasi-mahasiswa-departemen-pendidikan-sejarah-fpips-upi.docx” download=”all” text=”Unduh” viewer=”google” ][/vc_column_text][vc_column_text]Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai organisasi tersebut membuat mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah memiliki kemampuan dan keterampilan dalam berasosiasi dengan masyarakat.[/vc_column_text][vc_column_text]Untuk kepentingan pengembangan dan pemantapan kepribadian mahasiswa, para dosen Departemen Pendidikan Sejarah selalu menganjurkan kepada mahasiswa untuk dapat melibatkan diri dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler. Beberapa kegiatan yang telah mengikutsertakan mahasiswa antara lain: Arung Samudera, lomba karya ilmiah, program kreativitas mahasiswa. Di samping itu ada beberapa mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah yang mengikuti Pelatda Jabar dalam bidang sepak takraw, karate, dan footsal. Kegiatan mahasiswa tersebut dapat menjadi ajang pembinaan minat dan bakat mahasiswa Departemen Pendidikan Sejarah serta mereka mendapatkan juara dan memperoleh trofi/piala.[/vc_column_text][vc_column_text]Dari uraian yang telah dikemukakan mengenai profil mahasiswa, terlihat bahwa umumnya minat calon mahasiswa sangat tinggi terhadap Departemen Pendidikan Sejarah; demikian pula dengan lulusan/alumni Departemen Pendidikan Sejarah dari tahun ke tahun selalu memperoleh tempat di masyarakat, khususnya maasyarakat pengguna, yaitu sekolah. Sebanyak 95% alumni Departemen Pendidikan Sejarah bekerja sebagai guru sejarah pada berbagai satuan pendidikan SMP/MTs/SMA/MA/SMK di berbagai daerah. Sedangkan sisanya sekira 5 % bekerja pada bidang-bidang lainnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]