Syarifudin Prawiranegera sebagai pelajar

Syarifudin Prawiranegera sebagai pelajar

Tanpa belajar di pesantren, Sjafruddin dimasukkan ke Sekolah Dasar yang masa itu kualitasnya tinggi, yaitu ELS (Europeesche Lagere School). Sekolah ini sesungguhnya diperuntukkan bagi anak-anak orang Eropa (Belanda). Dengan demikian adalah suatu keistimewaan bahwa Sjafruddin dapat masuk di sekolah tersebut.

Dari ELS (1918-1925) ia melanjutkan pendidikan ke MULO (1925-1928), kemudian ke AMS Bagian A (1928-1931), dan terus memasuki perguruan tinggi di RHS (Recht Hooge School) tahun 1931-1939 sampai tamat dan menggongol ijazah Mr. (Meester in de Rechten), Sarjana Hukum sekarang). Semua jenjang pendidikan tersebut menggunakan pengantar Bahasa Belanda dan mempelajari bahasa asing lainnya.

Di samping itu, Sjafruddin tekun belajar sendiri pula dengan membaca berbagai macam buku (sastra, hukum, sejarah, filsafat), surat kabar, dan majalah. Oleh karena itu, Sjafruddin tergolong seorang intelektual yang waktu itu masih sedikit jumlahnya di antara orang pribumi (Indonesia). Selanjutnya, ia banyak menulis mengenai berbagai aspek tentang politik, ekonomi, filsafat, dan agama. Sjafruddin tidak hanya mengenal dunia bangsa dan tanah airnya saja, melainkan juga mengetahui dan memahami keilmuan dan kehidupan dunia Barat yang menjadi simbol kemajuan dunia.

Comments are closed.