Semenjak pertengahan Bukan Maret 2020, perkuliahan Sejarah dan Bahasa daerah diselenggarakan dengan daring via zoom. Mahassiswa ditugaskan untuk meneliti toponimi nama-nama tempat di Kota Bandung dan sekitarnya. Mahasiswa harus mempresentasikan temuannya dengan menggunakan Bahasa Sunda.
Sebagai matakuliah keahlian pilihan program studi, Bahasa dan Sejarah Daerah dengan bobot 2 SKS ditawarkan pada semester empat (4). Matakuliah pilihan ini akan melengkapi kompetensi mahasiswa sebagai edukator, yang disampaikan dengan bahasa daerah (Bahasa Sunda). Mata kuliah ini sebagai pengayaan untuk memahami sejarah di lingkungan terdekat dari tempat tinggal mahasiswa yang bersangkutan, yang dapat dikontrak setelah mahasiswa lulus matakuliah Sejarah Lokal. Untuk matakuliah ini difokuskan pada kajian tentang bangunan bersejarah: artefak, gedung, monumen, dll maupun nama tempat-tempat unik/ khas yang ada di kota/ kabupaten sebagai bekal untuk mengembangkan destinasi wisata.